wanita yang selalu berbicara dengan Al-Qur'an

Wednesday, April 8, 2009


WANITA YANG SELALU BERBICARA DENGAN AL-QUR’AN

Berkata Abdullah bin Mubarak Rahimahullahu Ta'ala :
Saya berangkat menunaikan Haji ke Baitullah Al-Haram, lalu berziarah ke makam ‎Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam. Ketika saya berada disuatu sudut jalan, tiba-tiba ‎saya melihat sesosok tubuh berpakaian yang dibuat dari bulu. Ia adalah seorang ibu yang ‎sudah tua. Saya berhenti sejenak seraya mengucapkan salam untuknya. Terjadilah dialog ‎dengannya beberapa saat.

Dalam dialog tersebut wanita tua itu , setiap kali menjawab pertanyaan Abdulah bin ‎Mubarak, dijawab dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an. Walaupun jawabannya ‎tidak tepat sekali, akan tetapi cukup memuaskan, karena tidak terlepas dari konteks ‎pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Abdullah : "Assalamu'alaikum warahma wabarakaatuh."
Wanita tua : "Salaamun qoulan min robbi rohiim." (QS. Yaasin : 58) (artinya : "Salam ‎sebagai ucapan dari Tuhan Maha Kasih")

Abdullah : "Semoga Allah merahmati anda, mengapa anda berada di tempat ini?"
Wanita tua : "Wa man yudhlilillahu fa la hadiyalahu." (QS : Al-A'raf : 186 ) ("Barang ‎siapa disesatkan Allah, maka tiada petunjuk baginya")


Dengan jawaban ini, maka tahulah saya, bahwa ia tersesat jalan.

Abdullah : "Kemana anda hendak pergi?"
Wanita tua : "Subhanalladzi asra bi 'abdihi lailan minal masjidil haraami ilal masjidil ‎aqsa." (QS. Al-Isra' : 1) ("Maha suci Allah yang telah menjalankan hambanya di waktu ‎malam dari masjid haram ke masjid aqsa")


Dengan jawaban ini saya jadi mengerti bahwa ia sedang mengerjakan haji dan hendak ‎menuju ke masjidil Aqsa.

Abdullah : "Sudah berapa lama anda berada di sini?"
Wanita tua : "Tsalatsa layaalin sawiyya" (QS. Maryam : 10) ("Selama tiga malam dalam ‎keadaan sehat")

Abdullah : "Apa yang anda makan selama dalam perjalanan?"
Wanita tua : "Huwa yut'imuni wa yasqiin." (QS. As-syu'ara' : 79) ("Dialah pemberi aku ‎makan dan minum")

Abdullah : "Dengan apa anda melakukan wudhu?"
Wanita tua : "Fa in lam tajidu maa-an fatayammamu sha'idan thoyyiban" (QS. Al-Maidah ‎‎: 6) ("Bila tidak ada air bertayamum dengan tanah yang bersih")

Abdulah : "Saya mempunyai sedikit makanan, apakah anda mau menikmatinya?"
Wanita tua : "Tsumma atimmus shiyaama ilallaiil." (QS. Al-Baqarah : 187) ("Kemudian ‎sempurnakanlah puasamu sampai malam")
Abdullah : "Sekarang bukan bulan Ramadhan, mengapa anda berpuasa?"
Wanita tua : "Wa man tathawwa'a khairon fa innallaaha syaakirun 'aliim." (QS. Al-‎Baqarah : 158) ("Barang siapa melakukan sunnah lebih baik")

Abdullah : "Bukankah diperbolehkan berbuka ketika musafir?"
Wanita tua : "Wa an tashuumuu khoirun lakum in kuntum ta'lamuun." (QS. Al-Baqarah : ‎‎184) ("Dan jika kamu puasa itu lebih utama, jika kamu mengetahui")

Abdullah : "Mengapa anda tidak menjawab sesuai dengan pertanyaan saya?"
Wanita tua : "Maa yalfidhu min qoulin illa ladaihi roqiibun 'atiid." (QS. Qaf : 18) ("Tiada ‎satu ucapan yang diucapkan, kecuali padanya ada Raqib Atid")

Abdullah : "Anda termasuk jenis manusia yang manakah, hingga bersikap seperti itu?"
Wanita tua : "Wa la taqfu ma laisa bihi ilmun. Inna sam'a wal bashoro wal fuaada, kullu ‎ulaaika kaana 'anhu mas'ula." (QS. Al-Isra' : 36) ("Jangan kamu ikuti apa yang tidak ‎kamu ketahui, karena pendengaran, penglihatan dan hati, semua akan dipertanggung ‎jawabkan")

Abdullah : "Saya telah berbuat salah, maafkan saya."
Wanita tua : "Laa tastriiba 'alaikumul yauum, yaghfirullahu lakum." (QS.Yusuf : 92) ‎‎("Pada hari ini tidak ada cercaan untuk kamu, Allah telah mengampuni kamu")

Abdullah : "Bolehkah saya mengangkatmu untuk naik ke atas untaku ini untuk ‎melanjutkan perjalanan, karena anda akan menjumpai kafilah yang di depan."
Wanita tua : "Wa maa taf'alu min khoirin ya'lamhullah." (QS Al-Baqoroh : 197) ("Barang ‎siapa mengerjakan suatu kebaikan, Allah mengetahuinya")


Lalu wanita tua ini berpaling dari untaku, sambil berkata :

Wanita tua : "Qul lil mu'miniina yaghdudhu min abshoorihim." (QS. An-Nur : 30) ‎‎("Katakanlah pada orang-orang mukminin tundukkan pandangan mereka")

Maka saya pun memejamkan pandangan saya, sambil mempersilahkan ia mengendarai ‎untaku. Tetapi tiba-tiba terdengar sobekan pakaiannya, karena unta itu terlalu tinggi ‎baginya. Wanita itu berucap lagi.

Wanita tua : "Wa maa ashobakum min mushibatin fa bimaa kasabat aidiikum." (QS. Asy-‎Syura' 30) ("Apa saja yang menimpa kamu disebabkan perbuatanmu sendiri")

Abdullah : "Sabarlah sebentar, saya akan mengikatnya terlebih dahulu."
Wanita tua : "Fa fahhamnaaha sulaiman." (QS. Anbiya' 79) ("Maka kami telah memberi ‎pemahaman pada nabi Sulaiman")

Selesai mengikat unta itu sayapun mempersilahkan wanita tua itu naik.

Abdullah : "Silahkan naik sekarang."
Wanita tua : "Subhaanalladzi sakhkhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqriniin, wa inna ‎ila robbinaa munqolibuun." (QS. Az-Zukhruf : 13-14) ("Maha suci Tuhan yang telah ‎menundukkan semua ini pada kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. ‎Sesungguhnya kami akan kembali pada tuhan kami")

Sayapun segera memegang tali unta itu dan melarikannya dengan sangat kencang. Wanita ‎tua itu berkata lagi.

Wanita tua : "Waqshid fi masyika waghdud min shoutik" (QS. Lukman : 19) ‎‎("Sederhanakan jalanmu dan lunakkanlah suaramu")

Lalu jalannya unta itu saya perlambat, sambil mendendangkan beberapa syair, Wanita tua ‎itu berucap.

Wanita tua : "Faqraa-u maa tayassara minal qur'aan" (QS. Al- Muzammil : 20) ("Bacalah ‎apa-apa yang mudah dari Al-Qur'an")

Abdullah : "Sungguh anda telah diberi kebaikan yang banyak."
Wanita tua : "Wa maa yadzdzakkaru illa uulul albaab." (QS Al-Baqoroh : 269) ("Dan ‎tidaklah mengingat Allah itu kecuali orang yang berilmu")

Dalam perjalanan itu saya bertanya kepadanya.

Abdullah : "Apakah anda mempunyai suami?"
Wanita tua : "Laa tas-alu 'an asy ya-a in tubda lakum tasu'kum" (QS. Al-Maidah : 101) ‎‎("Jangan kamu menanyakan sesuatu, jika itu akan menyusahkanmu")

Ketika berjumpa dengan kafilah di depan kami, saya bertanya kepadanya.

Abdullah : "Adakah orang anda berada dalam kafilah itu?"
Wanita tua : "Al-maalu wal banuuna zinatul hayatid dunya." (QS. Al-Kahfi : 46) ‎‎("Adapun harta dan anak-anak adalah perhiasan hidup di dunia")

Baru saya mengerti bahwa ia juga mempunyai anak.

Abdullah : "Bagaimana keadaan mereka dalam perjalanan ini?"
Wanita tua : "Wa alaamatin wabin najmi hum yahtaduun" (QS. An-Nahl : 16) ("Dengan ‎tanda bintang-bintang mereka mengetahui petunjuk")

Dari jawaban ini dapat saya fahami bahwa mereka datang mengerjakan ibadah haji ‎mengikuti beberapa petunjuk. Kemudian bersama wanita tua ini saya menuju ‎perkemahan.

Abdullah : "Adakah orang yang akan kenal atau keluarga dalam kemah ini?"
Wanita tua : "Wattakhodzallahu ibrohima khalilan" (QS. An-Nisa' : 125) ("Kami jadikan ‎ibrahim itu sebagai yang dikasihi") "Wakallamahu musa takliima" (QS. An-Nisa' : 146) ‎‎("Dan Allah berkata-kata kepada Musa") "Ya yahya khudil kitaaba biquwwah" (QS. ‎Maryam : 12) ("Wahai Yahya pelajarilah alkitab itu sungguh-sungguh")

Lalu saya memanggil nama-nama, ya Ibrahim, ya Musa, ya Yahya, maka keluarlah anak-‎anak muda yang bernama tersebut. Wajah mereka tampan dan ceria, seperti bulan yang ‎baru muncul. Setelah tiga anak ini datang dan duduk dengan tenang maka berkatalah ‎wanita itu.

Wanita tua : "Fab'atsu ahadaku bi warikikum hadzihi ilal madiinati falyandzur ayyuha ‎azkaa tho'aaman fal ya'tikum bi rizkin minhu." (QS. Al-Kahfi : 19) ("Maka suruhlah ‎salah seorang dari kamu pergi ke kota dengan membawa uang perak ini, dan carilah ‎makanan yang lebih baik agar ia membawa makanan itu untukmu")

Maka salah seorang dari tiga anak ini pergi untuk membeli makanan, lalu ‎menghidangkan di hadapanku, lalu perempuan tua itu berkata :

Wanita tua : "Kuluu wasyrobuu hanii'an bima aslaftum fil ayyamil kholiyah" (QS. Al-‎Haqqah : 24) ("Makan dan minumlah kamu dengan sedap, sebab amal-amal yang telah ‎kamu kerjakan di hari-hari yang telah lalu")

Abdullah : "Makanlah kalian semuanya makanan ini. Aku belum akan memakannya ‎sebelum kalian mengatakan padaku siapakah perempuan ini sebenarnya."

Ketiga anak muda ini secara serempak berkata :

‎"Beliau adalah orang tua kami. Selama empat puluh tahun beliau hanya berbicara ‎mempergunakan ayat-ayat Al-Qur'an, hanya karena khawatir salah bicara."


Maha suci zat yang maha kuasa terhadap sesuatu yang dikehendakinya. Akhirnya saya ‎pun berucap :

‎"Fadhluhu yu'tihi man yasyaa' Wallaahu dzul fadhlil adhiim." (QS. Al-Hadid : 21) ‎‎("Karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendakinya, Allah adalah ‎pemberi karunia yang besar")‎

0 comments:

Post a Comment

silahkan tingalkan komentar anda........

  © Blogger template On The Road by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP